Senin, 30 November 2020

Sultan Baybars Dari Dinasti Mamluk; Penangkis Ancaman Crusader dan Mongol (Part 1)

 
Sultan Baybar

Nama lengkapnya adalah Al-Malik az-Zahir Ruknuddin Baybars al-Bunduq, adalah pendiri Dinasti Mamluk di Mesir generasi ke empat. Ia termasuk salah satu dari para komandan perang yang menunjukkan kedahsyatannya dalam memimpin pasukan. Masa pemerintahannya menandai dimulainya dominasi Dinasti Mamluk di kawasan Mediterania Timur dan memperkuat daya tahan sistem militer mereka.

Al-Malik az-Zahir Ruknuddin Baibars atau baybar lahir di Crimea Kipcak Turki pada tahun 1260 M. Menurut pengakuannya, ia ditangkap oleh tentara Mongol di Padang Kipcak, kemudian dijual sebagai seorang budak di Syiria. Pembeli Baybar pertama adalah seorang pangeran Turki. Namun karena curiga terhadap penampilan Baybar yang berkulit putih, berbadan tinggi dan meliki mata biru, maka ia dijual lagi kepada seorang perwira Mamluk, lalu dikirim ke Mesur untuk menjadi pengawal Khalidah Dinasti Ayyubiyah kala itu, yakni As Shalih.

Pada tahun 1250 M, Baybar kemudian diangkat menjadi seorang komandan angkatan perangnya Dinasti Mamluk. Pangkat itu ia dapatkan atas prestasinya memimpin pasukan Mamluk mengalahkan tentara salib yang dipimpin oleh Raja Lois IX dari Perancis. Kedudukan ini merupakan jabatan yang berada di bawah Sultan Mamluk yakni Sultan al-Muzhafar Saifuddin Qutuz
Sultan Qutuz


Kedudukan yang ia sandang ini berakhir hingga tahun 1260 M ketika ia berhasil mengalahkan bangsa Mongol di pertempuran Ain Jalut. Pemimpin bangsa Mongol saat itu adalah Kitbuga, Seorang nestor, yang bersama tentaranya berhasil menguasai Palestina hingga Gaza. Peristiwa ini merupakan salah satu bagian yang tak terlupakan dalam sejarah peradaban Islam. Tetapi tak lama dari pertempuran ini, Sultan Qutuz ditemukan tewas pada sebuah ekspedisi. Ada salah satu riwayat yang menyebutkan bahwa kematian Sultan Qutuz ada sangkut pautnya dengan Baybar bahkan dikabarkab Baybar terlibat dalam aksi pembunuhan sang Sultan. Sebelum Sultan Qutuz meninggal, ia pernah menolak untuk memberikan ijin tentang rencana pengangkatan Baybar sebagai Gubernur Alepo, atas dasar inilah kemudian dikaitkan dengan kematian Qutuz karena adanya permasalahan tersebut.

Maka setelah Qutuz wafat, posisi Khalifah digantikan oleh Baybar. Ia merupakan Khalifah dinasti Mamluk generasi ke empat. Kelak disadari oleh sejarah bahwa ia adalah salah satu pemimpin Mamluk yang paling banyak dikenal. Baybar merupakan penguasa yang melantik beberapa orang sultan dan memberikan perlawanan terakhir terhadap tentara salib. Ia memiliki ambisi mulia seperti apa yang telah dilakukan oleh pendahulunya di benua Afrika yakni menjadi Shalahuddin al Ayyubi kedua dalam melawan tentrasa crusader. Ada hal yang paling ia risaukan dalam menjadi the next Shalahuddin al Ayyubi, yakni tatkala tentara kota – kota mulai bersekongkol dengan hulagu Khan II sehingga ada dari mereka yang beralih menjadi Kristen.

Sejak 1263 -1271 M, hampir setiap tahun Baybar gencar melakukan perlawanan terhadap pasukan tentara salib. Satu demi satu bangsa Latin menguasai berbagai kota dengan atau tanpa perlawanan sama sekali. Dua pasukan militer menduduki benteng – benteng kaum Frank di Syiria dan membentuk pertahanan, yang salah satunya mendapat serangan dari pasukan bangsa Mongol yang cukup keras. Namun sepanjang periode inim perlawanan yang muncul sangat lemah, bahkan hanya ada satu pertempuran senigt di medan terbuka. Pasukan Mamluk di bawah pimpinan Baybar terus merengsek masuk ke kantong – kantong pertahanan tentara salib di Syiria. Pertempuran ini diawali tatkala Kerajaan Antiokhia mulai menjadi bawahan bangsa Mongol.  

Pada tahun 1263 M, pasukan Baybar mulai menyerang Acre (Acre ini merupakan ibukota dari sisa – sisa kerajaan Jerusalem) namun masih mengalami banyak kendala sehingga Acre belum bisa diambil alih olehnya. Meski demikian, ia berhasil mengalahkan tentara salib dalam pertempuran di tenpat lain, yakni Arsuf, Haifa, Safad, Jaffa, Ashkalon, dan Caesarea. Pada tahun yang sama, Baybar merebut Karak dari Dinasti Ayyubiyah dan menghancurkan Gereja Nazareth (An – Nashirah) yang dianggap sakral oleh umat Kristen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sultan Baybars Dari Dinasti Mamluk; Penangkis Ancaman Crusader dan Mongol (Part 1)

  Sultan Baybar Nama lengkapnya adalah Al-Malik az-Zahir Ruknuddin Baybars al-Bunduq , adalah pendiri Dinasti Mamluk di Mesir generasi ke em...