Selasa, 13 Oktober 2020

Chairil Anwar: Sastrawan Legendaris Yang Berumur Singkat

 


Siapa yang tak mengenal Chairil Anwar, pujangga yang berkarya sejak nasionalisme bangsa Indonesia bergolak menuju kemerdekaan. Suasana revolusioner penjajahan Jepang hingga agresi militer Belanda I dan II menemani tulisan – tulisan sajaknya yang dikenang sampai hari ini. Puisinya yang mencirikan kebebasan dan pemberontakan akan kemapanan dikemas dengan bahasa – bahasa baru yang lebih merdeka.

Dia tidak terikat dengan bahasa yang baku, namun tetap memiliki kedalaman makna. Meski umurnya tidak panjang akibat penyakit yang dideritanya, 27 tahun mampu membuatnya menjadi seorang pujangga terkenal yang karnyanya abadi.

Komplikasi infeksi paru – paru, tifus, luka usus dan raja singa membuat kehidupan bohemiannya yang liar harus berakhir di usia muda. Namun mati mudanya tidak lantas menghilang justeru mengekalkan imaji dirinya selaku pemberontak terhadap adat – istiadat, nilai, dan kemapanan Pujangga Baru.

Seperti halnya dengan Ludwing van Beethoven dalam bidang musik, Chairil menjadi lambang pemberontakan pembaruan tidak saja di dunia syair, namun juga dalam hal bahasa. Chairil menjadi sosok yang mengkampanyekan lahirnya penyair dan sastrawan yang membuang warisan angkatan Pujangga Baru untuk mengadopsi nilai – nilai baru angkatan ’45.

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Chairil menghadirkan kata “mampus” dan “hambus” yang dipinjamnya dari bahasa daerah; kata – kata kasar, umpatan yang biasa diteriakkan di pasar, dalam sajak – sajaknya yang menggelegar. Namun itulah justeru yang menjadi kehebatan Chairil yang mampu memasukkan kosa kata baru di dalam sajak – sajaknya.

Malang, sajak sajaknya yang indah harus berakhir pada 28 April 1949. Sang “binatang jalang” menyerah pada penyakit yang menggerogoti tubuhnya. Ia pergi meninggalkan karya yang luar biasa. Salah satu diantara karyanya yang fenomenal ; Aku, deru campur debu, aku Karawang – Bekasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sultan Baybars Dari Dinasti Mamluk; Penangkis Ancaman Crusader dan Mongol (Part 1)

  Sultan Baybar Nama lengkapnya adalah Al-Malik az-Zahir Ruknuddin Baybars al-Bunduq , adalah pendiri Dinasti Mamluk di Mesir generasi ke em...