ABU BAKAR
MASUK ISLAM KARENA MIMPI
Syeikh
Muhammad bin Abu Bakar Ushfury menceritakan kisah keislaman Abu Bakar RA dalam
Hadis keenam Kitab “Al-Mawa’izh Al-‘Usfuriyah”
(nasihat-nasihat ringan).
Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Bakar RA, disebutkan bahwa
beliau adalah seorang pedagang pada masa jahiliyah. Adapun sebab keIslaman beliau adalah setelah mendapatkan sebuah mimpi ketika
sedang berada di Syam. Dalam mimpinya, Abu Bakar
RA melihat matahari dan bulan dalam pangkuannya. Kemudian beliau
mengambil keduanya dengan tangan, didekap di dadanya, dan memakaikan jubahnya
kepada keduanya.
Ketika Abu Bakar terjaga, beliau
pergi ke rahib Nasrani untuk menanyakan tentang mimpi itu. Beliau menceritakan
mimpinya dan meminta tabir darinya. Sang rahib bertanya, “Engkau darimana?”.
Beliau RA menjawab: “Dari Makkah”. Dia bertanya “Dari kabilah apa?”, Beliau RA
menjawab: “Dari Kabilah Tamim”. Sang Rahib bertanya lagi: “Apa pekerjaanmu?”,
Abu Bakar menjawab: “Berdagang”.
Kemudian sang Rahib berkata: “Pada masamu
akan keluar seorang lelaki dari Hasyimy (berasal dari bani Hasyim) namanya Mahammad al-Amin, dia dari
kabilah Hasyim dan dia akan menjadi Nabi akhir zaman. Jika bukan karena itu,
maka tidaklah Allah menciptakan langit dan bumi serta isi keduanya. Dan
tidaklah Allah menciptakan Adam, dan tidaklah Allah menciptakan para Nabi dan
para Rasul.
Dia adalah baginda para Nabi dan
para Rasul serta penutup para Nabi, dan engkau akan masuk dalam Islamnya.
Engkau akan menjadi menterinya dan khalifah setelahnya. Inilah ta’bir mimpimu”.
Rahib itu pun kemudian berkata: “Aku mendapati perangai dan sifatnya di Taurat,
Injil dan Zabur, dan sesungguhnya aku telah masuk Islam baginya dan aku
menyembunyikan keislamanku karena takut dari orang-orang Nasrani”.
Tatkala Abu Bakar mendengar penjelasan tentang sifat Muhammad SAW seperti itu dari
rahib, hati Abu Bakar pun bergetar dan luluh di hadapan Rahib tersebut. Kemudian Abu
Bakar kembali ke Makkah dan mencari Nabi Muhammad SAW dan akhirnya bertemu
Beliau.
ABU BAKAR
MENAFSIRKAN MIMPI
Abu Bakar Al-Shiddiq adalah seorang
Quraisy yang paling pandai di antara bangsa Quraisy dan Arab seluruhnya. Dia mempunyai
kelebihan dan kemampuan dalam menafsirkan mimpi. Dia pernah
menafsirkan suatu mimpi pada masa Nabi SAW.
Muhammad ibn Sirin orang pertama yang mengembangkan ilmu
tafsir mimpi mengatakan, “Abu Bakar adalah orang yang paling pandai menafsirkan mimpi di kalangan umat
Islam setelah Rasulullah Saw.
Suatu ketika seorang laki-laki datang menemui
Rasulullah Saw. dan berkata, “Wahai Rasulullah,
semalam saya bermimpi melihat segumpal awan meneteskan minyak samin
dan madu. Kulihat orang-orang
menadahkan tangannya ke arah awan tersebut.Ada yang mendapat banyak dan
ada juga yang mendapat sedikit.
Kemudian saya melihat seutas tali terjulur dari langit ke bumi. Aku melihat
engkau memegang tali itu dan naik ke atas. Setelah itu, ada yang turut
memegang tali itu dan ikut naik mengikuti engkau. Laki-laki lain
juga naik menyusul. Kemudian ada seorang lagi ikut naik, tetapi
tali itu terputus. Setelah tali
disambung maka dia naik terus ke atas.”
Abu Bakar
berkata, “Wahai Rasulullah, demi Allah saya memohon kepada engkau agar
mengizinkan saya untuk menafsirkan mimpi itu.” Rasulullah Saw. menjawab, “Tafsirkanlah!”
Abu Bakar berkata, “Awan yang ada dalam mimpi itu adalah Islam. Sedangkan
minyak samin dan madu yang menetes dari awan itu adalah Al-Quran
yang manis dan lembut. Adapun orang-orang dalam mimpi itu adalah yang mendapat pemahaman dari Al-Quran.
Ada yang mendapat pemahaman yang banyak dan ada juga yang
mendapat pemahaman yang sedikit.
Tali yang
terjulur dari langit adalah kebenaran yang engkau bawa dan engkau yakini, wahai
Rasulullah, hingga dengannya Allah Swt. meninggikan derajat engkau. Kemudian tali (kebenaran) itu pun
diikuti oleh banyak orang, hingga mereka pun mencapai derajat yang
tinggi. Kemudian tali (kebenaran) itu diikuti oleh yang lain,
tetapi tiba-tiba tali itu terputus. Maka dia pun berusaha untuk
menyambungnya lagi, hingga tersambung dan memperoleh derajat yang
tinggi.
Demi ayahku
dan engkau, wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku, apakah tafsir mimpiku
benar?” Rasulullah Saw. menjawab, “Wahai
Abu Bakar, sebagian ada yang benar dan sebagian lagi ada yang
salah.” Abu Bakar berkata, “Demi Allah, wahai Rasulullah,
beritahukanlah kepadaku, manakah yang benar dan salah?” Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah kamu
bersumpah (dalam hal tafsir mimpi ini)!”
Hadir nyimak mas....
BalasHapusMatur nuwun tadz. Mohon bimbingannya. Hhe
HapusHadir nyimak mas....
BalasHapus